California- Tim peneliti NASA mengumumkan temuan baru terkait upaya pencarian kehidupan. Tim mendapatai planet yang disebut-sebut sebagai kembaran Bumi yang berpotensi mendukung kehidupan.
Seperti yang dilansir pada Mashable, planet tersebut bernama Kepler-22b yang memiliki ukuran 2,4 kali ukuran bumi dan jaraknya 600 tahun cahaya dari kita. Untuk orbitan, seperti yang dikutip dari Space, planet tersebut mengorbit di ‘habitable zone’ atau kawasan di ruang angkasa yang cukup jauh dari matahari dimana air ada disana.
Jika Bumi mengorbit matahari selama 365 hari per rotasi, maka Kepler-22b menuntaskan orbitnya dalam 290 hari. Hal ini dimungkinkan karena jaraknya lebih dekat dengan matahari.
Douglas Hudgins, Kepler Program Scientist, NASA Headquarters mengatakan bahwa temuan Kepler-22b merupakan tonggak utama mencari kembaran bumi.
“Temuan ini merupakan tonggak utama dalam upaya mencari kembaran bumi sekaligus menjawab pertanyaan terbesar terkait posisi kita di alam semesta,” ucapnya.
Seperti yang dilansir pada Mashable, planet tersebut bernama Kepler-22b yang memiliki ukuran 2,4 kali ukuran bumi dan jaraknya 600 tahun cahaya dari kita. Untuk orbitan, seperti yang dikutip dari Space, planet tersebut mengorbit di ‘habitable zone’ atau kawasan di ruang angkasa yang cukup jauh dari matahari dimana air ada disana.
Jika Bumi mengorbit matahari selama 365 hari per rotasi, maka Kepler-22b menuntaskan orbitnya dalam 290 hari. Hal ini dimungkinkan karena jaraknya lebih dekat dengan matahari.
Douglas Hudgins, Kepler Program Scientist, NASA Headquarters mengatakan bahwa temuan Kepler-22b merupakan tonggak utama mencari kembaran bumi.
“Temuan ini merupakan tonggak utama dalam upaya mencari kembaran bumi sekaligus menjawab pertanyaan terbesar terkait posisi kita di alam semesta,” ucapnya.
Ilustrasi yang menunjukkan Curiosity, Wahana dengan kendali jarak jauh yang dibawa MSL. Foto: NASA
Amerika Serikat - Mars Science Laboratory atau dikenal dengan MSL, mesin penjelajah paling besar dan paling kompleks yang akan pernah mendarat di planet lain di tata surya, siap diluncurkan ke Mars pada 25 November mendatang.
“MSL telah dirakit, diuji, dikapsul, dan ditempatkan di atas sebuah roket ATLAS dan siap diberangkatkan,” kata Doug McCuisition, direktur program Mars NASA, di sela-sela acara briefing di markas besar NASA beberapa waktu lalu.
Wahana dengan kendali jarak jauh yang diberi nama Curiosity adalah penumpang utama dalam MSL tersebut. Curiosity, yang beratnya hampir 1 ton itu, bertugas untuk mensurvey permukaan Mars dengan kamera HD, meneliti komposisi kimia dalam radius 20 kaki, memonitor cuaca planet merah, dan yang pasti, mencari tanda-tanda kehidupan atau habitat dari masa lalu maupun masa kini. Sebab dari penelitian sebelumnya, disinyalir bahwa sebagian dari planet Mars pernah dialiri air. Dan satu-satunya alasan dari keberadaan air, adalah kehidupan.
Misi membuktikan ada atau tidak adanya kehidupan di planet Merah memang sudah berlangsung sejak 1970an. Viking 1 adalah misi pertama NASA yang berhasil mendarat di MARS dan emngambil gambar, setelah dua misi sebelumnya gagal.
Dan kini MSL, akan melakukan eksplorasi yang jauh lebih lengkap dari misi-misi sebelumnya. MSL akan mengamati Mars dan diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi para peneliti, mengenai kemungkinan adanya planet ‘pengganti’ bumi.
Namun, kalaupun kemungkinan itu ada, mendaratkan manusia di bumi masih menjadi sesuatu yang terlalu sulit untuk dilakukan. Karena dengan teknologi yang ada sekarang, tidak ada mesin atau kendaraan yang lebih besar atau lebih berat dari MSL yang dapat ditempatkan di permukaan Mars. Segala sesuatu yang jauh lebih besar, termasuk misi pendaratan manusia yang diperkirakan seberat 40 hingga 80 ton, tak mungkin mendarat di Mars.
Halangan utama adalah tipisnya lapisan atmosfir, yang 100 kali lebih tipis dari bumi. Sehingga tekanan pada atmosfir tersebut adalah seperti terbang di ketinggian 100.000 kaki di atas muka bumi.
Namun sulit bukan berarti mustahil. Seiring dengan perkembangan teknologi, diharapkan, suatu hari di antara tahun 2025-2035, manusia akan mendarat di Mars. Sebab kita tahu, bahwa para pendahulu kita pun dulu tak pernah berpikir manusia dapat mendarat di bulan, sampai Neil Armstrong melakukannya.
MSL dijadwalkan tiba di Mars pada bulan Agustus 2012, dan akan melakukan observasi terhadap permukaan Mars selama kurang lebih dua tahun, dan diharapkan dapat memberikan data terakurat yang pernah diperoleh tentang planet Mars.
0 komentar